Candi Prambanan : Mahakarya Hindu dari Masa Kejayaan Mataram Kuno

2024-11-25 05:43:35

By: Achmad


Candi Prambanan: Mahakarya Hindu dari Masa Kejayaan Mataram Kuno

Candi Prambanan adalah salah satu candi Hindu terbesar dan termegah di Asia Tenggara, yang menjadi simbol kebesaran peradaban Hindu pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, kompleks ini dikenal sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991. Dengan arsitektur yang memukau dan sejarah yang kaya, Candi Prambanan menjadi destinasi wisata populer yang menyimpan cerita keagamaan, budaya, dan seni yang luar biasa.

Sejarah Singkat Candi Prambanan

Candi Prambanan, yang juga dikenal sebagai Candi Roro Jonggrang, dibangun sekitar abad ke-9 oleh Rakai Pikatan, seorang raja dari Dinasti Sanjaya. Kompleks ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama dalam agama Hindu: Brahma (Dewa Pencipta), Wisnu (Dewa Pemelihara), dan Siwa (Dewa Penghancur). Oleh karena itu, candi ini juga sering disebut sebagai Candi Siwa karena terdapat patung besar Siwa Mahadewa setinggi tiga meter di ruang utama.

Arsitektur yang Menakjubkan

Kompleks Candi Prambanan terdiri dari 240 candi dengan tiga candi utama yang mencolok, yaitu Candi Siwa, Candi Brahma, dan Candi Wisnu. Setiap candi memiliki relief yang mengisahkan cerita epik Hindu, seperti Ramayana dan Bhagavata Purana. Berikut adalah beberapa keunggulan arsitekturnya:

  1. Candi Siwa
  2. Sebagai candi terbesar, Candi Siwa memiliki tinggi 47 meter dan dihiasi dengan relief kisah Ramayana. Di dalamnya terdapat empat ruangan, masing-masing berisi patung Siwa, Durga (dikenal sebagai Roro Jonggrang dalam legenda lokal), Agastya, dan Ganesha.
  3. Candi Brahma dan Wisnu
  4. Kedua candi ini terletak di sebelah kiri dan kanan Candi Siwa, masing-masing didedikasikan untuk Dewa Brahma dan Wisnu. Reliefnya menggambarkan cerita kelanjutan dari epik Ramayana.
  5. Candi Pendamping dan Perwara
  6. Di sekitar candi utama terdapat candi pendamping dan candi perwara yang lebih kecil. Candi-candi ini diyakini sebagai tempat ibadah para abdi kerajaan.

Legenda Roro Jonggrang

Candi Prambanan juga dikenal dengan cerita rakyat yang melegenda, yaitu kisah Roro Jonggrang. Menurut legenda, seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang diminta menikah dengan Bandung Bondowoso, yang membunuh ayahnya. Untuk menolak, Roro Jonggrang memberikan syarat mustahil: Bandung harus membangun 1.000 candi dalam semalam. Namun, ketika hampir selesai, Roro Jonggrang menggagalkan usaha itu dengan membuat ayam berkokok lebih awal. Akibatnya, Bandung mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca, yang diyakini sebagai patung Durga di dalam Candi Siwa.

Daya Tarik Wisata

Selain menikmati keindahan arsitektur dan sejarahnya, pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan seni, seperti Sendratari Ramayana, yang diadakan di panggung terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan. Acara ini menggambarkan kisah Ramayana melalui tarian dan musik tradisional Jawa yang memukau.

Pelestarian dan Kondisi Saat Ini

Setelah sempat rusak akibat gempa bumi dan usia, Candi Prambanan telah mengalami berbagai restorasi untuk menjaga keaslian dan keindahannya. Upaya ini dilakukan oleh pemerintah Indonesia bersama badan internasional, termasuk UNESCO. Meskipun beberapa bagian masih dalam tahap pemulihan, kompleks ini tetap menjadi destinasi utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tips Berkunjung

  1. Waktu Terbaik: Kunjungi di pagi hari untuk menikmati suasana yang tenang atau sore hari saat matahari terbenam menciptakan pemandangan dramatis.
  2. Tiket dan Pemandu: Gunakan jasa pemandu lokal untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan simbolisme candi.
  3. Pakaian Nyaman: Kenakan pakaian yang nyaman dan bawalah topi atau payung untuk melindungi dari sinar matahari.

Kesimpulan

Candi Prambanan adalah mahakarya yang tidak hanya menunjukkan kejayaan arsitektur Hindu kuno tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dalam keberagaman budaya Indonesia. Keindahan, sejarah, dan legenda yang menyertainya menjadikan Candi Prambanan tempat yang wajib dikunjungi, sekaligus warisan budaya yang harus terus dijaga. Dengan setiap kunjungan, kita tidak hanya menikmati keindahannya tetapi juga ikut melestarikan salah satu peninggalan berharga dunia.